Dalam sidang, Vasilyev mendengar beberapa pengunjung berkomentar bahwa tiga sosok dalam lukisan itu akan terlihat lebih bagus dengan penampilan wajah sempurna. Itu yang mendorongnya untuk iseng mengeluarakan pena lalu menambahkan mata.
Dia juga berani mencoretnya karena mengira lukisan itu hanya buatan mahasiswa yang tak terlalu berharga. Namun, penilaiannya salah, sang pemilik memperkirakan kerugian dari aksi vandalisme itu mencapai 250.000 rubel atau sekitar Rp61 juta, sementara nilai lukisan tersebut 75 juta rubel atau sekitar Rp18,2 miliar.
Pengacara berupaya meminta hakim untuk meringankan hukuman sehingga kliennya terhindar dari catatan kriminal. Namun pengadilan menolak permintaan tersebut lantaran Vasilyev ngeyel atau tidak mengakui kesalahan. Beberapa tokoh, termasuk gubernur wilayah Ural menyerukan grasi bagi Vasilyev.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait