YOGYAKARTA, iNews.id - Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta Al Makin menyebut masyarakat Indonesia sangat religius dan menempatkan agama pada posisi penting dalam aspek ekonomi, sosial dan politik. Dia akan menjadikan kampus UIN sebagai rumah dan tempat yang nyaman bagi semua agama, tradisi dan mazhab.
“Kalau mengamati sejarah, sesungguhnya masyarakat saling terhubung dan tidak bisa menghindari dari bertemunya agama. Masyarakat sangat religius dan menempatkan agama pada posisi penting dalam ekonomi, sosial dan politik,” kata Al Makin pada pembinaan pegawai dan Syawalan di kampus UIN Yogyakarta, Rabu (11/5/2022).
Menurut Al Makin, globalisasi memungkinkan semua umat saling memberi teladan dan mengambil pelajaran dari satu agama ke agama lain. Tidak hanya arsitektur tempat ibadah yang saling terinspirasi dan mengadopsi bentuk-bentuk cantiknya.
Cinta kasih yang menjadi tradisi umat Kristiani sangat dirindukan. Begitu juga yoga dipraktekkan siapa saja, tanpa memandang iman atau mazhab. Meditasi dipraktekkan semua pemeluk agama tanpa harus menjadi Buddhis secara teologis. Bank Syariah, industri halal, juga dinikmati siapa saja tidak harus umat muslim.
Tradisi angpao tidak harus Khonghucu atau Buddha, tetapi umat muslim juga melakukan saat Lebaran denga tafsirnya sendiri. Natal dan tahun baru juga dirayakan siapa saja, tanpa melibatkan satu kelompok agama.
“Ajaran dan tradisi agama menjadi universal. Semoga Indonesia sebagai tempat bertemunya banyak tradisi agama dunia dan juga kepercayaan khas Nusantara untuk memperkaya keragaman, kebhinekaan, dan perbedaan,” katanya.
Pemuka Agama Buddha, Bhikku Sri Pannavaro Mahathera mengatakan, ibadah puasa yang dijalani umat muslim sangat mulia karena semata-mata ketakwaan kepada Allah.
“Puasa dapat menaklukkan hawa nafsu, meluruhkan angkara, dan bermanfaat untuk membersihkan hati. Idul Fitri menandai umat muslim kembali suci,” katanya.
Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia–DIY, I Nyoman Warta mengatakan, umat Hindu ikut membersamai umat muslim melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Mereka ikut merasakan betapa berat menahan lapar, menahan diri, mengendalikan hawa nafsu dari semua godaan dunia.
“Beragama bukan sekedar identitas, tetapi perbuatan dan perilaku. Kita semua bersaudara, mari rawat kebersamaan, agar damai dan bahagia bersama di rumah kita Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh Penghayat Kepercayaan, Sukamto mengatakan, Idul Fitri menjadi momen penting untuk menggelorakan nilai-nilai luhur bangsa, seperti gotong royong, silih asah asih dan asuh, tepo seliro untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang aman tentram dan sejahtera.
Syawalan ini dimeriahkan pentas seni dari perwakilan komunitas lintas agama. Rektor juga memberikan sertifikat penghargaan kepada Kanwil BPN DIY, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Kepala Kantor Pertanahan Bantul, dan Lurah Guwosari, atas dedikasi dan kerja sama terkait rencana pembangunan Kampus Terpadu UIN Suka di Pajangan, Bantul.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait