MAGELANG, iNews.id-Tidak usah bingung ketika ingin menghabiskan liburan akhir pekan, jika sedang berada di Jawa Tengah cobalah untuk mengunjungi Candi Mendut. Lokasinya juga tidak jauh dari Yogyakarta.
Tempat wisata yang satu ini merupakan tempat bersejarah serta cocok dikunjungi untuk menghabiskan akhir pekan. Nah berikut ulasan tim iNews.id :
Sejarah dan Arsitektur Candi Mendut
Candi yang satu ini letaknya berada di Magelang Jawa Tengah. Letaknya hanya beberapa kilometer saja dari Candi Borobudur. Candi ini dibangun pada tahun 1880 saat masa pimpinan Raja Indra.
Raja Indra merupakan raja dari Dinasti Syailendra. Raja Indra saat itu membangun sebuah tempat suci bernama wenuwana atau hutan bambu. Ada seorang arkeolog asal Belanda yang menjelaskan bahwa wenuwana juga dikaitkan dengan Candi Mendut. Arkeolog tersebut bernama J.G. de Casparis.
Adapun bahan yang digunakan untuk membuat candi ini adalah batu bata dan dilapisi dengan batu alam. Letak dari candi yaitu terdapat di bagian basement tinggi. Karena diletakkan di bagian basement, maka dari kejauhan candi tampak kokoh dan anggun.
Terdapat sebuah tangga yang menghadap ke arah barat daya. Selain itu, ada sebuah lorong yang berada di sekitar tubuh candi. Untuk bagian atap dibuat bertingkat tiga dan diberi hiasan berupa stupa-stupa kecil. Adapun jumlah dari stupanya adalah 48 buah. Tingginya sampai 26,4 meter.
Relief yang Terdapat Pada Candi
1. Relief
Terdapat beberapa relief yang ada di Candi Mendut. Pertama adalah relief dengan gambar kura-kura dan angsa. Diceritakan sebuah fabel zaman dulu, tentang seekor kura-kura yang saat itu tinggal di sebuah danau.
Danau yang sangat asri dengan tanaman-tanaman, datanglah seekor angsa jantan. Angsa jantan tersebut sedang mencari makan dan bertemulah dengan kura-kura tadi. Lalu mereka bersahabat sampai danau tersebut mengering dan mulai pergi melanjutkan perjalanan ke danau lain.
Relief kedua adalah kisah dari Dustabuddhi dan Dharmabuddhi. Bercerita tentang sahabat yang sama-sama seorang saudagar. Salah satunya menemukan uang lalu diceritakan kepada kawannya dan mereka menyimpan uang sama-sama di bawah pohon.
Ketika salah seorang dari mereka sedang membutuhkan uang maka diambilah uang di bawah pohon tersebut. Awalnya tidak ada masalah yang terjadi, akan tetapi lama kelamaan Dustabuddhi merasa bahwa ia ingin mengambil semua uangnya. Lalu menuduh sahabatnya dan membawanya ke pengadilan. Pada akhirnya kebenaran terungkap dan Dustabuddhi dihukum.
2.Hiasan pada Dinding Candi
Selain itu beralih ke bagian hiasan yang ada di dinding candi ini. Di dalamnya sudah banyak terdapat hiasan-hiasan beberapa makhluk seperti bidadari, seekor garuda, dan dua kera. Terdapat juga hiasan berupa dewata apsara dan gandarwa.
Ada juga relief yang berisi cerita Jataka dan Pancatantra. Selanjutnya, hiasan berupa dua bidadari dan Hariti. Hariti merupakan seorang yaksu yang bertobat. Ada juga arca dewa sebanyak tiga buah dan bentuknya besar.
Arca tersebut tergambar dalam bentuk sikap tangan. Selain itu, di bagian depannya ada roda dan diapit oleh dua rusa.
Mitos dan Fungsi Candi
Mitosnya terdapat pada relief candi yang ternyata masih mengandung misteri. Jadi ada yang mengatakan bahwa reliefnya memiliki cerita tentang fabel atau dongeng tentang manusia dengan hewan. Akan tetapi, masih belum bisa didefinisikan arti dari gambar tersebut.
Sedangkan untuk fungsinya adalah untuk objek penelitian di zaman sekarang. Tentu apabila ingin mengetahui berita tentang sejarah pada zaman dulu harus melakukan penelitian. Selain itu, fungsi candi juga dijadikan sebagai tempat pemujaan Dewa pada zaman kerajaan dulu.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait