YOGYAKARTA, iNews.id - Aktivitas Gunung Merapi sepanjang pagi ini terpantau meluncurkan tujuh kali guguran lava pijar ke arah barat daya. Jarak luncuran maksimal dua kilometer.
“Teramati 7 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter atau 2 kilometer,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya Kamis (28/4/2022).
Untuk kondisi cuaca cukup cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 14-19 derajat Celsiu, kelembaban udara 63-86 persen, dan tekanan udara 568-687 mmHg.
“Gunung jelas terlihat dengan kabut 0-I, hingga kabut 0-II sedangkan Asap kawah tidak teramati,” katanya.
BPPTKG juga mencatat terjadi 22 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-20 mm, durasi 24,4-146,1 detik. Gempa embusan dua kali dengan amplitudo 3 mm dengan durasi 11,4-11,7 detik. Gempa fase banyak delapan kali dengan amplitudo 3-11 mm, S-P 0,3-0,5 detik dengan durasi 4,8-11,6 detik. Gempa vulkanik dangkan dua kali dengan amplitudo 26-65 mm dengan durasi 10,1-16,5 detik.
“Status Gunung Merapi tetap di level III atau siaga,” katanya.
Sebelumnya BPPTKG telah mengeluarkan rekomendasi adanya potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait