LONDON, iNews.id - Taiwan siap menghadapi China. Diam-diam negara itu tengah mengembangkan rudal yang bisa menjangkau Beijing dan banyak wilayah China lainnya.
Ketegangan dua negara itu meningkat setelah selama 4 hari berturut-turut, secara agresif China mengerahkan hampir 150 pesawat militer, termasuk jet tempur dan pesawat pengebom nuklir, ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan.
Tak mau tinggal diam, Taiwan merespons hal ini dengan mengerahkan jet tempur serta mengaktifkan sistem rudal guna memantau pergerakan pesawat China.
Pusat Studi Internasional dan Strategis (CSIS) mengungkap, rudal bernama Yun Feng itu atau berarti Puncak Awan memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer.
Proyek pengembangan rudal ini diselimuti kerahasiaan. Ada laporan Taiwan pernah menguji cobanya pada 2020, namun para pejabat membantahnya.
Laporan Taipei Times mengungkap, Menteri pertahanan Taiwan Chiu Kuo Cheng pernah menyebut soal rudal tersebut selama pertemuan dengan anggota parlemen dari komisi pertahanan dan komisi keuangan. Namun dia enggan banyak berkomentar dengan hanya mengatakan sedang dalam pengembangan.
Chiu juga memperingatkan China bisa melakukan invasi ke Taiwan dalam 4 tahun mendatang. “Bagi saya sebagai seorang militer, urgensinya ada di hadapan,” katanya.
Sementara itu, Presiden Taiwan Tsai Ying Wen mengatakan China bermain dengan api dengan meningkatkan ketegangan.
“Agresi China sangat merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan. Saya memperingatkan pihak berwenang Beijing untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang bisa memicu serangan,” ujar Tsai, saat bertemu dengan politisi Partai Progresif Demokratik.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait