Poster seruan aksi damai Gejayan Memanggil yang beredar luas di media sosial. Aksi damai ini digelar Sening siang nanti (23/9/2019). (Foto: Istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id – Seruan aksi damai #Gejayan Memanggil viral sejak Mingu (22/9/2019). Siang ini, ribuan orang, termasuk dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Yogyakarta, DIY, turun ke jalan untuk menyampaikan tujuh tuntutan. Menyikapi aksi itu, sejumlah perguruan tinggi ramai-ramai mengeluarkan surat.

Berdasarkan informasi yang diperoleh iNews, sedikitnya ada enam perguruan tinggi se-Yogyakarta yang mengeluarkan surat edaran untuk menyikapi seruan aksi Gejayan Memanggil yang viral sejak Minggu (22/9/2019). Pada umumnya, para rektor menegaskan tidak ikut mendukung aksi damai dan memastikan aktivitas perkuliahan hari ini tetap berjalan seperti biasa.


Salah satunya Universitas Gadjah Mada (UGM). Rektor UGM Panut Mulyono dalam surat edaran Nomor: 6909/UN1.P/HMP/HM/2019 menyampaikan tiga hal. Pertama, UGM tidak terlibat dan tidak mendukung aksi tersebut. Kedua, kegiatan akademik pada 23 September 2019 tetap berjalan seperti biasa. Untuk itu, para mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan di lingkungan UGM diminta tetap melakukan aktivitas akademik seperti biasa.

“Partisipasi terhadap aksi tersebut diminta untuk tidak melibatkan UGM dalam bentuk apa pun dan segala hal yang dilakukan atas aksi tersebut menjadi tanggung jawab pribadi,” kata Rektor UGM dalam surat yang dikeluarkan Senin (23/9/2019).

Sementara Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga juga mengeluarkan surat bernomor B-4582/Un.02/R.3/TU.00/09/2019, bersifat segera. Isi surat yang ditandatangani Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Waryono itu memerintahkan ketua SEAM dan ketua DEMA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk mengurungkan keterlibatannya dalam aksi tersebut. Adapun alasannya antara lain, tujuan dan penanggung jawab tidak jelas dan untuk menghindari kekerasan sosial.

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sutrisna Wibawa juga menerbitkan Surat Edaran Nomor: B/3012/UN34/TU.01.02/2019. Isinya menegaskan UNY tidak terlibat dan tidak mendukung aksi gerakan tersebut. Selain itu, Akun Rektor UNY@JeveViole yang beredar dalam media sosial dengan melibatkan nama Rektor UNY adalah hoax atau berita bohong.

“Akun resmi media sosial UNY adalah @unyofficial,” sebut Sutrisna dalam suratnya.


Rektor UNY juga menegaskan, kegiatan perkuliahan dan layanan administrasi pada tanggal 23 September 2019 tetap berlangsung sebagaimana mestinya. Keikusertaan dalam aksi tersebut menjadi tanggung jawab pribadi dan untuk tidak melibatkan UNY dalam bentuk apa pun.

“Semua warga UNY wajib menjaga keselamatan, keamanan, dan ketertiban kehidupan kampus.”


Sementara Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yoyong Arfiadi lewat Surat Nomor: 338/In/R, meminta kepada dekan fakultas untuk mengimbau agar sivitas akademika tidak terprovokasi pada informasi tersebut. Kegiatan akademik dan perkuliahan juga berjalan seperti biasa.

Lalu, Rektor Universitas Sanata Dharma Johanes Eka Priyatma hal surat edaran tentang aktivitas aksi Gejayan Memanggil pada Minggu, 22 September 2019, kepada segenap civitas akademika Universitas Sanata Dharma juga menegaskan Universitas Sanata Dharma tidak terlibat dan terikat secara institusional dalam gerakan tersebut.

Selain itu, pihaknya tidak mendukung gerakan tersebut oleh karena tidak jelasnya tujuan serta penanggung jawabnya. Kegiatan perkuliahan dan layanan administrasi perkantoran pada 23 September 2019 tetap berlangsung sebagaimana mestinya.

“Universitas Sanata Dharma akan melakukan berbagai tindakan preventif yang perlu demi menjamin keselamatan, keamanan, dan ketertiban kehidupan kampus mulai 23 September 2019 dan hari-hari sesudahnya jika dipandang perlu,” katanya.

Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) juga mengeluarkan surat edaran No: 031/C.12/UKDW/2019 perihal edaran untuk tidak ikut aksi turun ke jalan kepada seluruh sivitas akademika UKDW. Dalam surat itu, Rektor UKDW Henry Feriadi menyampaikan beberapa poin.

Pertama, akan untuk demonstrasi jalanan tidak jelas tujuannya maupun pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam aksinya, sehingga rawan untuk disusupi dan ditunggangi kepentingan politik atau maksud gelap lainnya.

Kedua, aksi turun ke jalan tersebut telah meresahkan masyarakat dan berpotensi mengganggu kepentingan masyarakat luas karena rencana untuk memblokade jalan.

“UKDW tidak mendukung dan tidak menyarankan mahasiswa untuk ikut dalam aksi tersebut. Semua kegiatan perkuliahan dan layanan administrasi Kampus UKDW akan berlangsung normal seperti biasa,” sebut Rektor UKDW dalam poin ketiga dan keempat surat edarannya.

Humas Aliansi Rakyat Bergerak, Syahdan sebelumnya mengatakan, massa yang turun ke jalan diperkirakan mencapai ribuan orang. Mereka terdiri atas mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, masyarakat, dan para pelajar SMA. Dalam aksi itu, massa menyampaikan mosi tidak percaya kepada DPR RI.

“Kami menyatakan mosi tidak percaya kepada DPR dan elite politik karena mereka lah yang bertanggung jawab atas segala permasalahan yang ada di negara ini. Melalui aksi ini, kami ingin memberikan peringatan kepada pemerintah, dan elite politik,” kata Syahdan saat dihubungi Radio MNC Trijaya, Senin (23/9/2019).


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network