YOGYAKARTA, iNews,id – Nasabah Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB) menyurati Presiden Joko Widodo. Mereka meminta bantuan, agar orang nomor satu di Indonesia itu turun tangan lantaran uang mereka tertahan di koperasi yang berkantor pusat di Bogor tersebut.
Dalam surat yang dikirim tanggal 11 September 2021 itu mereka menyatakan KSP-SB gagal bayar sejak april 2020 dengan alasan pandemi Covid-19. Pihak koperasi tidak bisa mencairkan simpanan anggota maupun imbal jasa.
Surat itu ditandatangani oleh anggota koperasi perwakilan Yogyakarta juga ditembuskan ke Gubernur DIY dan Kapolda DIY. Mereka mengaku sudah menempuh berbagai upaya kekeluragaan dengan KSP- SB, mengadu ke Kementerian Koperasi dan UKM hingga ke Ombudsman RI.
“Dengan berat hati, sedih, bingung, derita dan terpaksa kami mengadu ke Bapak Presiden agar diberikan solusi dan harapan uang kembali,” kata nasabah dalam surat itu. Surat itu ditandatangani oleh empar perwakilan nasabah yakni M Zani, Subar Yati Ningsih, Lely Dwi Cahyani dan Yekti Hasanah.
Sementara itu, sekitar lima puluhan nasabah dari berbagai kota, Rabu (20/10/2021) berkumpul di cafe Tarumartani. Secara khusus mereka megundang wartawan untuk menyampaikan kejadian yang mereka alami.
Budi, salah satu nasabah asal Semarang mengungkapkan, kerugian yang mereka alami sekitar Rp800 miliar. Kerugian itu hanya khusus untuk nasabah di wilayah DIY-Jateng. Dana itu milik sekitar 10.000 nasabah. Jumlah ini jauh lebih besar jika dihitung secara nasinal mengingat cabang koperasi ini tersebar di berbagai daerah.
Dengan jumlah nasabah mencapai sekitar 180.000 orang lebih, diperkirakan kerugian nasabah bisa mencapai Rp8,6 triliun.
Ketua Tim Kerja Fakta Kasus KSP-SB, Aritonang mengatakan, nasabah sebenarnya sudah melaporkan masalah yang mereka hadapi ke pihak kepolisian. Namun hingga saat ini belum ada perkembangann berarti hingga saat ini
Aritonang mengatakan, uang simpanannya sebesar Rp 100 juta tidak jelasnasibnya.Dia terkejut, saat meminta print out rekening koran pada 17 Juli 2021 lalu, simpananya tinggal Rp20.000. "Kami tidak tahu uang simpanan kami aman atau tidak," ungkapnya.
Rahmad Raja Jaya tim fakta lainnya mengungkapkan, mereka sudah berkirim surat tiga kali ke KSP-SB. Namun surat mereka tidak ditanggapi.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait