Kelompok Wanita Putri 21 di Kabupaten Gunungkidul memproduksi beras singkong dan mocaf untuk meningkatkan nilai jual singkong. (Foto : Antara )

Beras singkong sangat cocok dikonsumsi sehari sekali untuk yang sedang program diet ataupun mereka yang memiliki penyakit tertentu. Hal itu karena kandungan gizinya, mulai dari lemak 2,18 persen, protein 7,95. Kemudian karbohidrat 81,4 persen, energi 377,18 kkal, dan serat pangan 7,05 persen.

"Bentuknya butiran seperti beras. Sangat cocok dikonsumsi untuk pengganti nasi," katanya.

Selain beras singkong, kelompok ini juga mengolah beragam tanaman pangan yang diubah bentuk untuk menghasilkan nilai jual tinggi. Seperti misalnya ubi ungu, jagung dan lainnya yang juga diolah menjadi beras untuk menarik minat konsumsi masyarakat.

Dalam pembuatannya, ia memberdayakan ibu-ibu di lingkungan sekitarnya untuk terlibat mulai dari penyediaan bahan hingga proses pengolahan dan penjualannya. Dengan demikian diharapkan ada efek domino yang dirasakan dan dapat mengangkat ekonomi, utamanya adalah ibu-ibu rumah tangga.

"Saat ini, singkong di desa kami bisa ditampung Kelompok Wanita Putri 21, sehingga tidak ada harga singkong murah. Usaha kami pun dapat memberdayakan kelompok wanita tani, dan kami dapat memproduksi produk lokal," katanya.


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network