Dosen Departemen Ilmu Komunikasi UGM yang juga Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad. (Foto : istimewa)

"Kita tahu LBP sudah lama menjadi orang dekat kepercayaan presiden Jokowi. Agenda yang dibawa LBP ketika bertemu Surya Paloh, saya kira tidak lepas dari agenda besar presiden Jokowi. Bahkan bukan tidak mungkin, LBP mengemban misi atau mendapatkan penugasan dari Presiden Jokowi, ketika menemui Surya Paloh. Paling tidak menyampaikan pesan-pesan dari Presiden Jokowi kepada Surya Paloh," katanya.

Sejak Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres awal Oktober 2023 lalu, kehangatan dan keakraban relasi Surya Paloh dengan Presiden Jokowi tampak makin memudar, dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Namun begitu, dirinya tak begitu yakin pertemuan keduanya dapat menggoyang peta bursa 3 capres hari ini (Ganjar, Prabowo dan Anies). Sehingga bisa berubah hanya dua capres saja tanpa Anies.

"Saya tidak yakin mengarah ke situ. Apakah pertemuan keduanya dapat mewarnai bursa Cawapres yang potensial mendampingi masing-masing tokoh tersebut, kalau itu menurut saya masing memungkinkan terjadi. Namun, pertemuan tersebut saya kira belum mampu mengerucutkan bursa pasangan koalisi Parpol ataupun pasangan Capres-Cawapres," ucapnya.

Karena, menurut dia, dalam jangka waktu beberapa bulan kedepan, dinamika elit dan elektoral masih akan terus terjadi dan masih tercipta opsi-opsi yang terbuka. Ia juga menilai bahwa ketua-ketua umum parpol lainnya, khususnya yang tergabung dalam KIB dan KIR menjadi faktor penting yang menentukan, baik format pasangan koalisi parpol maupun pasangan Capres-Cawapres yang akan didaftarkan ke KPU pada bulan Oktober-November mendatang.


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network