Permaisuri Keraton Yogyakarta ini, mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan cerdas. Mereka harus memilih dengan hati, melihat visi dan misi ataupun program yang ditawarkan.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Bantul, Nur Kholis mengatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19, money politics menjadi tantangan yang cukup menggiurkan. Masyarakat mengalami keterpurukan ekonomi sehingga hak pilihnya rentan tergadaikan.
Karang Taruna terus melakukan upaya edukasi kepada warga, agar hak suaranya tidak terjual dengan uang recehan. Memilih bupati dan wakil bupati, menjadi taruhan masa depann Bantul di masa mendatang.
“Money politics itu bibit tindak korupsi. Pemimpin yang menggunakan money politics pasti akan mencari agar uangnya kembali,” katanya.
Seluruh kader karang taruna sudah, menjalin dengan kader PKK, Posyandu dan gerakan pemuda untuk memerangi money politics. Mereka siap ikut mengawasi jalannya pesta demokrasi.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait