SLEMAN, iNews.id – Warga Sleman yang tinggal di lereng Gunung Merapi tidak menggelar tradisi khusus pascakenaikan status Gunung Merapi dari level waspada menjadi siaga. Mereka hanya menggelar doa bersama dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Tidak ada. Tidak ada istilah slametan,” kata Juru Kunci Gunung Merapi Mas Kliwon Suraksohargo Asihono atau dikenal dengan Mas Asih, Sabtu (7/11/2020).
Warga, kata Asih, hanya menggelar doa bersama. Mereka menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan dan berharap seluruh masyarakat selamat. Pascakenaikan status, warga sudah tidak ada yang melakukan aktivitas di kawasan rawan bencana (KRB).
“Kita hanya berdoa memohon kepada Tuhan agar semua warga selamat,” katanya.
Asih mengatakan, warga yang selama ini berjualan di sekitar Bunker Kaliadem juga sudah tidak ada. Mereka sudah mengemasi semua barang dagangan dan dibawa turun. Wilayah dalam radius 5 kilometer saat ini sudah dikosongkan.
“Saya minta warga untuk mematuhi imbauan dari pemerintahd an BPPTKG,” katanya.
Saat ini Asih tinggal di hunian tetap Karangkendal, Umbulharjo, Cangkringan. Lokasi ini berada dalam radius 8 kilometer dari puncak.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait