YOGYAKARTA, iNews.id - Hingga saat ini suara guguran terus terdengar dari Merapi akibat runtuhnya material vulkanik. Namun demikian Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih belum bisa memprediksi kapan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah ini akan erupsi.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan sampai saat ini pihaknya hanya bisa menyatakan ada kenaikan aktivitas vulkanik sehingga meningkatkan status dari waspada menjadi siaga. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya laju deformasi rata rata 12 cm setiap harinya.
"Gempa guguran meningkat dan suara guguran juga terdengar. Namun sekali lagi kami sampaikan belum bisa diprediksi kapan akan erupsi," ujarnya kepada wartawan Jumat (20/11/2020).
Penjelasan erupsi ini juga disampaikan ketika menerima kunjungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Komisi VII DPR. Dalam kesempatan tersebut Hanik mengatakan belum ada alat yang bisa digunakan untuk menentukan erupsi Gunung Merapi.
"Belum ada alat yang bisa mentukan kapan Gunung berapi akan erupsi," ucap Hanik di hadapan BNPB dan komisi VII.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait