Sementara itu kepada media KGPH Prabukusumo mengaku bahwa dhawuh dalem tersebut tidak kuat karena Sultan yang berkuasa adalah Sri Sultan Hamengku Buwono X bukan Hamengku Bawono. Selain itu dirinya juga udah tidak aktif di keraton semenjak ada sabda raja.
"Sudah enam tahun saya tidak aktif di Kraton sejak sabda sabda yang melanggar paugeran," ungkapnya.
Menurutnya semua putra putri HB IX menolak dan tidak mau meladeni Sri Sultan HB X karena melanggar paugeran. "Yang salah tidak mau mengakui salah, malah justru memecat yang mempertahankan kebenaran (paugeran) ," ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait