Perwakilan BCS Sleman, Zulfikar mengaku sepakat kompetisi dihentikan sementara waktu. Baginya suporter berhak bersikap terkait sepakbola, agar tidak hanya dipandang sebagai konsumen.
“Selama ini suporter hanya dipandang sebelah mata. Hanya beli tiket dapat murah, tetapi tidak ada asuransi sedikitpun,” katanya.
BCS mendukung agar tragedi Kanjuruhan diusut tuntas dan tata kelola persepakbolaan dibenahi. Begitu juga dengan PSS Sleman harus bisa bergerak mensikapi kondisi yang ada.
“Sekarang mau bagaimana, wong CEO saja nggak punya. Kami inginnya tidak sekadar KLB, tetapi perbaikan tata kelola," ujarnya.
Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal DIY, Cholid Mahmud mengatakan, tragedi Kanjuruhan memunculkan polemik tata kelola olahraga nasional. Begitu ada kejadian ini, semuanya bingung siapa yang harus bertanggungjawab.
“Kami di DPD punya fungsi regulasi. Kalau di UU belum tercover, kami akan mendorong dibuat regulasi secara khusus," katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait