Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro menunjukkan sejumlah barang bukti kasus pembunuhan dan pembuangan mayat di bawah jembatan Tol Semarang – Ungaran. Foto/IST

Sundari mengetahui kabar soal Tata dari Bhabinkamtibmas yang datang ke rumahnya. Ia memperlihatkan gambar baju-baju korban pembunuhan, dari media sosial. Gambar-gambar itu sekejap mengingatkannya kepada baju dan kerudung milik Tata. "Saya merinding liat baju dan kerudungnya kok sama," ujarnya.

Dia semakin kaget ketikanSelasa (15/3/2022) lalu, pakde dan bude korban datang ke kediaman Tata. Sundari sempat menyampaikan harapan kepada keduanya, agar jenazah korban pembunuhan tersebut bukan Tata. "Beliau berdua sebetulnya juga sudah agak yakin, kalau itu barang itu miliknya mbak Tata," katanya.

Sundari menjelaskan, sebelum ikut ke Semarang, Faeyza tinggal bersama Tata di rumah yang selama ini mereka huni berdua. Faeyza diasuh oleh seorang pengasuh. Namun, pengasuh tersebut pulang kampung saat Faeyza berusia sekitar dua tahun. "Katanya suaminya sakit," ujarnya.

Sempat diasuh oleh seorang laki-laki, Faeyza terkadang berada di rumah, di lain waktu Faeyza tak jelas ke mana dia berada. Sundari mengingat, ia pernah menanyakan keberadaan korban Faeyza kepada Tata. Pasalnya, saat itu Faeyza jarang sekali terlihat di kediaman mereka. "Lalu mbak Tata bilang 'Itu bu, Faeyza ikut mas' Calon suaminya'," kata Sundari.


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network