Massa gabungan menggelar demonstrasi di underpass Kentungan. Aksi ini sempat membuat arus lalu lintas tersendat. (Foto : istimewa)

Bambang mengatakan, dirinya adalah salah satu dari sekian banyak vendor yang memasok bahan untuk pengerjaan underpass Kentungan tersebut. Bambang menyebut hingga saat ini BUMN tersebut belum juga melunasi seluruh uang yang seharusnya dia terima.

Dia menyebut masih ada kekurangan setidaknya di bawah Rp2 miliar untuk pekerjaannya memasok batu-batuan yang dibutuhkan dalam proyek underpass Kentungan. Selain dirinya juga banyak vendor-vendor yang lain yang bernasib serupa. "Ini jumlahnya cukup banyak belum lagi proyek-proyek lain yang ada di seluruh Indonesia," kata dia.

Dia sendiri memasok batuan yang digunakan untuk proyek pembangunan underpass Kentungan ini ribuan kubik. Batu yang dia pasok berkualitas terbaik dari Gunung Merapi. Namun pembayarannya sampai saat ini belum juga lunas.

Selain dirinya setidaknya ada perusahaan atau CV yang juga bernasib serupa. Dan nilainya pun cukup besar apalagi untuk ukuran kontraktor kontraktor kecil. Sepanjang yang ia tahu setidaknya ada 10 kontraktor yang juga belum terbayarkan tagihan mereka. 

"Kami ini statusnya sub kontraktor. Jadi pengadaan bahan-bahan. Sudah kami setor baranhnya tapi tagihannya belum lunas," katanya. Jika telah pailit maka dia meminta agar pemerintah mengganti bertanggungjawab atas kewajiban BUMN ini. 


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network