Hingga kini, sejumlah kerabat masih berdatangan ke rumah Bandiman untuk menyampaikan rasa belasungkawa. Termasuk kepala sekolah dan guru SD Muhamadiyah 14 Karangkajen, Yogyakarta. Mereka ikut beruka lantaran korban merupakan salah satu peserta didik yang cukup pintar dan rajin mengaji.
“Di kelas itu Naba selalu masuk dalam lima besar di kelas. Selain prestasi akademis, dia juga rajin mengaji,” kata Kepala SD Muhammadiyah 14 Karangkajen, Jawadi.
Naba, juga dikenal rajin membantu orang tuanya. Dia kerap menitipkan kue buatan ibunya ke sejumlah warung di dekat sekolah. Pihak sekolah berharap polisi segera mengungkap kasus ini.
Kasus ini berawal saat Bandiman ayah korban yang berprofesi sebagai driver ojek online menerima order dari perempuan di Jalan Gayam, Umbulharjo Yogyakarta secara offline pada Minggu (25/4/2021). Perempuan ini memintanya untuk mengantarkan takjil berupa snack dan sate lontong kepada Tomi dengan alaman di Kasihan, Bantul dan memberikan nomor handphone. Saat itu dikatakan takjil ini dari Hamid Pakualaman.
ketika tiba di rumah Tomi, Bandiman menghubungi Tomi dan dikatakan sedang berada di luar kota dan yang ada di rumah istrinya. Karena tidak pernah merasa order makanan dan tidak mengenal Hamid, takjil itu diserahkan kepada Bandiman. Akhirnya dibawa pulang dan disantap bersama keluarganya. Saat menyantap itulan naba dan ibunya keracunan dan pingsan sehingga dilarikan ke rumah sakit. Naba akhirnya meninggal dunia.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait