MOSKOW, iNews.id - Presiden Vladimir Putin melarang putrinya, Maria Voronstova pergi keluar negeri. Putin khawatir, Maria tak akan pernah kembali ke Rusia.
Kekhawatiran Putin ini cukup beralasan mengingat eskalasi ketegangan antara Rusia dan Ukraina memicu negara-negara Barat ikut 'memusuhi' Rusia.
Menurut saluran Telegram General SVR, Dr Maria Vorontsova berencana merayakan ulang tahun ke 37 di sebuah pantai tropis bersama kekasih barunya, Yevgeny Nagorny. Dia pun mengajukan izin untuk meninggalkan negara itu.
“Putin menanggapi dengan penolakan kategoris, memperkuat perlindungan keamanan Maria," lapor saluran telegram itu.
Maria Vorontsova memiliki satu putra dari mantan suaminya yang berkebangsaan Belanda, Jorrit Faassen. Dia merupakan putra seorang perwira militer senior NATO.
Dr Vorontsova merupakan peneliti terkenal di Pusat Penelitian Medis Nasional untuk Endokrinologi Kementerian Kesehatan Rusia, yang berspesialisasi dalam kondisi genetik pada anak-anak. Dia telah diberi sanksi oleh negara-negara Barat sebagai akibat dari hubungan keluarganya dengan Putin.
Dr Vorontsova telah merencanakan untuk membangun pusat medis ultra-modern baru di dekat St. Petersburg. Tetapi sanksi Barat atas perang di Ukraina telah menenggelamkan proyek tersebut.
“Rencananya adalah untuk menarik pasien dari Eropa dan syekh kaya dari negara-negara Teluk Persia. Dan sekarang, setelah serangan ke Ukraina, orang Eropa dan syekh macam apa yang akan datang?” lapor jurnalis investigasi Rusia, Sergey Kanev.
Dia, bersama saudara perempuannya Katerina yang menjadi wakil direktur Institut Penelitian Matematika Sistem Kompleks di Universitas Negeri Moskow, tidak membuat pernyataan tentang apa yang Putin tetap sebut sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait