LONDON, iNews.id - Para pencinta sepak bolah di seluruh dunia sudah bersiap menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2022. Namun euforia tidak dirasakan bagi perempuan di Afghanistan.
Taliban menerapkan larangan kaum perempuan Afghanistan menonton Piala Dunia di depan umum. Larangan dari penguasa Afghanistan itu disampaikan seorang pemimpin oposisi yang mengunjungi Inggris, Ali Maisam Nazary.
Dia tiba di London pada hari Rabu lalu. Kepala hubungan luar negeri untuk Front Perlawanan Nasional (NRF) itu menyatakan penguasa Afghanistan menjadi lebih radikal dari hari ke hari. "Mereka tidak lagi menikmati hak-hak mereka sebagai manusia dan warga negara itu," ujarnya.
“Banyak stadion tidak beroperasi dan perempuan tidak dapat menonton Piala Dunia di ruang publik seperti sebelumnya,” kataNazary seperti dikutip dari Metro.co.uk, Sabtu (19/11/2022).
NRF yang memiliki pusatdi timur laut Lembah Panjshir sedang melakukan kampanye gerilya melawan Taliban menyusul keruntuhan pemerintah bentukan Barat pada Agustus 2021.
"Taliban beberapa hari lalu juga mengumumkan bahwa perempuan tidak diizinkan mengunjungi restoran, kafe, tempat umum semacam itu," ujar Nazary.
Nazary mendesak Qatar, tuan rumah Piala Dunia harus menutup kantor penghubung Taliban di Doha. Alasannya karena Taliban menjadi semakin tidak toleran.
“Kantor mereka harus ditutup di Doha dan mereka harus merasakan keterasingan, marginalisasi agar mulai berubah," ucapnya.
Untuk diketahui Qatar telah menjadi perantara antara Taliban dan dunia luar, termasuk melalui Perjanjian Doha 2020. Kelompok itu menyetujui agar tidak mengizinkan tanah Afghanistan digunakan untuk kegiatan yang mengancam negara Barat.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait