Saat ini pondok pesantren ini memiliki 143 orang santri. Sebanyak 17 orang santri di antaranya merupakan santri yang mengalami gangguan kejiwaan dan 30 santri berkebutuhan khusus.
Menurutnya pondok ini sengaja memberikan pehatian kepada anak berkebutuhan khusus, kenakalan remaja dan ODGJ. Alasannya, untuk memberikan perhatian kepada masyarakat di semua kalangan sehingga mereka bisa terus semangat untuk hidup bermasyarakat.
“Kami percaya melalui salat bisa untuk terapi penyembuhan,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait