18.Sujud.
19.Tahiyyat akhir.
20.Salam.
Waktu pelaksanaan shalat istikharah
Shalat istikharah bisa dikerjakan kapan pun, baik siang, pagi, atau malam. Kendati demikian, shalat ini tidak boleh dilakukan pada tiga waktu terlarang, yaitu saat matahari terbit, sedang berada di tengah, atau saat matahari terbenam.
Doa setelah shalat istikharah
Setelah selesai salam, umat Islam bisa melanjutkannya dengan membaca doa berikut ini.
للّٰهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ. فَاِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَآاَقْدِرُ وَلَآاَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللّٰهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذَااْلاَمْرَ (اُذءكُرْ عَنِ حَاجَتُكُمْ) خَيْرٌلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ فَاقْدُرْهُ لِىْ وَيَسِّرْهُ لِىْ ثُمَّ بَارِكْ لِىْ فِيْهِ. وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَشَرٌّلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِىْ وَعَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّىْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْهُ لِيَ الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِىْ بِهِ
Allahumma inni astakhii-ruka bi ‘ilmika, wa astaq-diruka bi qud-ratika, wa as-aluka min fadh-likal adziim, fa in-naka taq-diru wa laa aq-diru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amro khoiron lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii faq-dur-hu lii, wa yas-sirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii, fash-rifhu ‘annii was-rifnii ‘anhu, waqdur lial khoiro haitsu kaana tsumma ardhi-nii bih.
Artinya: Ya Allah, aku memohon petunjuk kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu. Aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu. Ya Allah, seandainya Engkau tahu bahwa masalah ini baik untukku dalam agamaku, kehidupanku dan jalan hidupku, jadikanlah untukku dan mudahkanlah bagiku dan berkahilah aku di dalam masalah ini.
Apa yang harus dilakukan setelah shalat istikharah?
Sebagaimana yang telah dijelaskan, shalat istikharah biasa digunakan untuk meminta petunjuk atas beberapa hal yang membuat bimbang. Menurut kepercayaan sebagian umat Islam, petunjuk dari Allah akan datang ke dalam mimpi seseorang setelah orang itu melakukan shalat istikharah.
Akan tetapi, anggapan tersebut ternyata tidak memiliki dasar yang kuat. Menurut Syaikh Masyhur Hasan Salman HafizhahullaH, setan bisa saja menggunakan mimpi untuk mempermainkan manusia.
Dengan demikian, mimpi tidak bisa dijadikan alat untuk menerima petunjuk dari Allah atas kegundahan hati. Alih-alih percaya pada mimpi, seseorang justru dianjurkan untuk mengikuti kehendak hatinya usai meminta petunjuk melalui shalat istikharah.
Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait