SLEMAN, iNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman berupaya untuk menekan angka kemiskinan melalui program terpadu dalam menyalurkan zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf). Program ini dilaksanakan dengan menggandeng Bank Indonesia dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Waki Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan, angka kemiskinan di Kabupaten Sleman sejak 2017 terus menurun. Namun program pengentasan kemiskinan tetap menjadi fokus dan perhatian pemerintah. Apalagi pandemi Covid-19 telah berdampak di seluruh sektor, sehingga rawan meningkatkan angka kemiskinan.
“Melalui sistem terpadu dalam penyaluran ZISWAF diharapkan dapat mendukung program dalam menyelesaikan permasalahan kesejahteraan,” kata Danang dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) and User Acceptance Test (UAT) di Hyatt Regency Yogyakarta, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Senin (1/11/2021).
Danang mengatakan, dalam menanggulangi kemiskinan data menjadi salah satu tolak ukur yang sangat penting. Setiap kebijakan yang diambil pemerintah selalu mendasarkan pada data yang valid, agar bisa menentukan skala prioritas dan kriteria dalam penanggulangan kemiskinan
“Untuk itu validasi data menjadi hal yang penting dalam menanggulangi kemiskinan,” ujarnya.
Ketua Tim Implementasi kebijaka n ekonomi dan keuangan derah (KEKDA) BI DIY, Andi Adityaning Palupi mengatakan, implementasi sistem penyaluran ZISWAF yaitu Jogjaberbagi.id. Ini merupakan sistem penyaluran ZISWAF yang terintegrasi dengan data kemiskinan yang dimiliki pemda.
“Pilot project pertama adalah di Sleman, dimana telah memiliki data base warga miskin yang bagus,” katanya.
Palupi menjelaskan dalam sistem tersebut, akan dihadirkan Dashboard kegiatan, Integrasi Data LAZ dan Pemda, Rapor Penerima bantuan, Mapping penerima bantuan dan laporan kegiatan. Dengan fitur tersebut penyaluran bantuan dapat dilakukan secara merata, akuntabel dan transparan.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait