Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Muhammad Ikhwan Ahada berhasil meraih gelar doktor. (Foto : ist)

YOGYAKARTA, iNews.id- Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Muhammad Ikhwan Ahada berhasil meraih gelar doktor. Selasa (13/6/2023), Ikhwan menjalani Ujian Disertasi Terbuka Promosi Doktor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam bidang Psikologi Kepemimpinan Islam di Gedung Pascasarjana  UMY.

Disertasi Ikhwan berjudul Oase Kepemimpinan KH AR Fachruddin sebagai Servant Leader (Analisis Psikologi Kepemimpinan) dengan Pimpinan Sidang yang terdiri atas Prof Gunawan Budiyanto sebagai ketua,  Ir Sri Atmaja P Rosyidi, M.Sc.Eng., Ph.D., P.Eng., IPI., ASEAN.Eng sebagai sekretaris.

Dalam disertasi ini, Ikhwan memilih topik penelitian tentang kepemimpinan AR karena dikenal dengan karakternya yang luar biasa. Ikhwan menyebut jika AR merupakan pemimpin Muhammadiyah terlama, terkenal dengan kesederhanaan dan kesahajaannya.

Adapun servant leaders yang diangkat merupakan teori Greenleaf (1990) yang menjelaskan tentang kepemimpinan etis. Di mana servant leaders memiliki karakteristik mendengarkan,  menerima orang lain dan empati, kemampuan memprediksi, persuasif, konseptualisasi, memperbaiki,  melayani, komitmen pertumbuhan manusia, membangun komunitas. "Dan pak AR memiliki itu semua,"kata dia 

Secara sederhana, lanjutnya, servant leader adalah pemimpin yang melayani anggota organisasi maupun pengikutnya. Di mana servant leader secara bahasa berarti seorang pemimpin yang melayani, sekaligus mampu meredakan kecemasan anggota dan organisasi yang dilayaninya.

Selain menggunakan analisis Greenleaf, Ikhwan juga menganalisis kepemimpinan AR menggunakan Perspektif Maxwell tentang Level Kepemimpinan. Dia mengungkapkan fase pertama, yaitu jabatan saat AR menjabat sebagai Ketua PDM Kota Yogyakarta. 

"Selanjutnya perkenanan saat beliau terpilih menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah menggantikan KH Faqih Usman yang wafat," kata Ikhwan.

"Lalu fase produktivitas dapat ditinjau dari banyaknya produk tulisan maupun orasi melalui RRI dan TVRI,"katanya.

Fase keempat adalah Mengembangkan Orang Lain yang dilakukan AR dengan memberdayakan kader-kader Muhammadiyah untuk mengembangkan Muhammadiyah di penjuru negeri. Fase kelima atau puncak, di mana AR mengundurkan diri sebagai Ketua PP Muhammadiyah.

Menurut Ikhwan, karakter AR ini lahir karena penanaman sikap seorang abdi dan bangsawan di lingkungan Puro Pakualaman.  Penanaman nilai-nilai Islam dari kitab-kitab rujukan primer Islam, serta budaya Jawa yang adiluhung.

Pada kesimpulan, AR Fakhrudin memenuhi karakter kepemimpinan berdasarkan Greenleaf, Maxwell, bahkan Kuntowijoyo. Ikhwan berpendapat bahwa AR memiliki karakter Post Servant Leader. Karena AR merupakan pemimpin Muhammadiyah terlama, terkenal dengan kesederhanaan dan kesahajaannya. 

"Seorang pemimpin yang melayani, sekaligus mampu meredakan kecemasan anggota dan organisasi yang dilayaninya," tutur Ikhwan.

Meski begitu, bukan berarti AR tanpa kelemahan dan kekurangan. Di mana dalam ranah pembimbingan pemimpin penerus inilah kelemahan KH AR Fachruddin sangat terlihat, yaitu tidak melahirkan generasi pemimpin Muhammadiyah yang mendekati atau bahkan menyamai kualitas kepemimpinannya.

Melalui disertasi ini, Muhammad Ikhwan Ahada dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan mendapatkan gelar Doktor Psikologi Pendidikan Islam. Muh Ikhwan Ahada merupakan Doktor ke-181 yang diluluskan oleh UMY.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network