YERUSALEM, iNews.id - Tindakan membabi buta tentara Isarel menyerang Masjid Al Aqsa juga menimbulkan polemik di dalam negeri zionis tersebut. Partai Arab, Raam, menarik sementara dukungan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Naftali Bennett.
Langkah Partai Arab Raam ini sebagai respons atas serangan pasukan Zionis ke Masjid Al Aqsa. Naftali Bennett menjabat sejak Juni 2021 didukung koalisi gado-gado, dari kelompok Muslim Arab hingga Yahudi garis keras.
Koalisi yang memiliki perbedaan ideologis mencolok itu menguasai 61 kursi dari total 120 di parlemen, Knesset.
Pemerintahan Naftali Bennett kehilangan mayoritas itu awal bulan ini ketika setelah seorang anggota Knesset berhaluan keras mundur menyusul keputusan pemerintah yang mengizinkan distribusi roti beragi ke rumah sakit selama Paskah.
Pemeritahan Naftali Bennett kembali terpukul setelah pada Minggu malam, Raam, pemilik empat kursi, menangguhkan dukungan. Bahkan partai mengancam akan menarik dukungan secara permanen jika polisi Israel masih terus melakukan kekerasan terhadap penduduk Yerusalem Timur.
"Jika pemerintah melanjutkan langkahnya terhadap rakyat Yerusalem, kami akan mengundurkan diri sebagai sebuah blok," bunyi pernyataan Raam, dikutip dari AFP, Senin (18/4/2022).
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait