YOGYAKARTA, iNews.id - Hari ini, Selasa (10/8/2021) memasuki Bulan Suro, bulan yang dianggap keramat oleh masyarakat Jawa. Tepat pada 1 Suro (1 Muharram) Gunung Merapi juga ikut bergolak.
Selasa pagi, gunung yang juga sarat dengan cerita mistis ini mengeluarkan awan panas guguran hingga 3 kilometer. Awan panas guguran Merapi terjadi pada pukul 05.58 WIB.
Kejadian ini, tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 214 detik. Jarak luncur 3.000 meter atau 3 km ke arah barat daya.
Tidak selang beberapa lama, pada pukul 06.43 WIB gunung yang berada di perbatasan antara DIY dan Jawa Tengah ini kembali menyemburkan awan pekat kecoklatan yang dikenal dengan wedus gembel.
Kali ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 36 mm dan durasi 161 detik. Jarak luncur 2.500 m ke arah barat daya.
"Pagi ini dua kali Merapi mengelauarkan awan panas guguran. Semua menuju ke narat daya. Jarak luncur antara 2500 meter hingga maksimal 3000 meter, " terang Kepala Balai Penyelidikan dan pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Selasa (10/8/2021)
Kendati demikian Gunung yang statusnya ditingkatkan menjadi siaga atau level III pada 5 November ini masoh belum berubah statusnya.
"Status masih tetap siaga atau level III . Jarak luncur baik awan panas guguran maupun lava masih sesuai rekomendasi BPPTKG," ujarnya.
Dengan jarak luncur yang semakin jaih ini, pihaknya memprediksi kemungkinan hujan abu. Namun wilayah yang terkena sebaran hujan berdasarkan arah angin.
"Kalau ke barat laut ya di sekitar barat laut seperti wilayah Magelang yang kena hujan abu," katanya.
Sebelumnya, menjelang pergantian Bulan Suro, Merapi juga memuntahkan awan panas guguran. Kejadian awan panas tanggal 9 Agustus 2021 ini terjadi pada pukul 22.45 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 105 detik. Jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait