Kepala BEI Perwakilan DIY Irfan Noor Riza memberikan bantuan listrik gratis ke warga miskin. (Foto: MPI/Erfan Erlin)

YOGYAKARTA, iNews.id - Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan DIY Irfan Noor Riza menepis tudingan DIY sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa. Angka kemiskinan yang diunggah Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan anomali, karena masyarakat justru gemar berinvestasi. 

“Angka kemiskinan ini sebenarnya angka anomali. Tidak menggambakan kondisi yang sesungguhnya,” kata Irfan Noor Riza saat menyerahkan bantuan listrik untuk warga miskin di Kapanewon Karangmojo, Sabtu (21/1/2023). 

Sebelumnya, BPS merilis DIY memiliki tingkat kemiskinan 11,494 dengan jumlah penduduk miskin mencapai 463.630 yang tertinggi di Pulai Jawa pada bulan September lalu. Angka ini lebih tinggi dibanding periode Maret 2022 sebesar 457.760 orang.  

Menurut Irfan, DIY tidaklah miskin karena masyarakat sangat gemar berinventasi. Pada akhir Desember 2022 jumlah investor DIY mencapai 148.185 orang. Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan pada 2021 dengan 112.393 orang.

“Warga DIY memang gemar berinvestasi, meskipun segi investasi pasar modal adalah tren baru belakangan ini,” ujarnya. 

Menurutnya, investasi sudah dilakukan warga DIY sejak dulu. Mereka menyisihkan uangnya untuk memelihara ternak ataupun juga menanam pohon dan membeli tanah. Sementara dari kacamata BPS kemiskinan hanya dilihat dari nilai konsumsi.  

“Pengeluaran konsumsi di Yogyakarta lebih sedikit dibanding dengan daerah lain karena harganya lebih murah,” kata Irfan.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network