Bangunan ini hanya memiliki satu kamar dengan lantai dari tanah. Sedangkan tungku memasak berada di luar gubuk. Untuk penerangan dia menyambung dari tumah tetangganya. Sementara kebutuhan air bersih diambil dari Sungai Oya yang berjarak 30 meter.
“Saya ingin menebus rumah saya yang dulu yang dibeli adik. Sekarang kondisinya rusak karena ditinggal ke Jakarta
Dukuh Kedungranti Tukiyarno mengatakan keluarga ini baru empat bulan tinggal di gubuk tersebut. Pihknya sudah berupaya mencarikan tempat yang lebih aman dan layak. Salah satunya menawarkan untuk menggunakan tanah kas desa. Keluarga ini juga sudah dimasukkan ke dalam penerima program keluarga harapan (PKH).
“Dia belum mau dengan alasan tidak ada biaya dan tidak mau merepotkan warga,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait