Tuduhan Albania itu mendapat dukungan kuat dari negara adi daya Amerika Serikat (AS). Setelah beberapa pekan penyelidikan, Iran diyakini bertanggung jawan atas serangan siber pada 15 Juli yang sembrono dan tidak bertanggung jawab. AS juga berkomitmen membantu negara anggota NATO itu.
"Amerika Serikat akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Iran atas perbuatan yang mengancam keamanan sekutu AS serta menimbulkan preseden yang meresahkan bagi dunia maya," bunyi pernyataan Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Hubungan Iran dan Albania mengalami ketegangan sejak 2014. Pemicunya Albania menerima sekitar 3.000 anggota kelompok oposisi, Organisasi Mujahidin Rakyat Iran, juga dikenal dengan Farsi Mujahideen e Khalq.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait