JAKARTA, iNews.id - Kelompok separatis Papua menembak mati dua orang guru di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Salah satunya yakni Yonatan Renden (28), guru SMP Negeri 1 Beoga yang tewas ditembak pada Jumat (9/4/2021).
Saat ditembak separatis, dia sedang berboncengan dengan guru lainnya berinisial JS (50). JS selamat dari penembakan itu.
"Identitas korban meninggal dunia atas nama Yonatan Renden, pekerjaan guru SMP N 1 Beoga. Sementara korban selamat atas nama JS 50 tahun pekerjaan guru," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yowono dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (10/4/2021).
Argo menjelaskan, kronologi penembakan itu bermula ketika korban bersama saksi JS menggunakan sepeda motor berboncengan menuju Kampung Ongolan dengan maksud mengambil terpal guna membungkus jenazah OKtovianus Rayo yang berada di Puskesmas Beoga.
Sesampainya di ujung bandara, separatis melakukan penembakan sebanyak 2 kali namun kedua orang tersebut menancap gas menuju Kampung Ongolan. Tidak lama kemudian bunyi tembakan dari arah belakang Koramil. Selanjutnya Personel gabungan melakukan tembakan balasan ke arah belakang Koramil.
Pukul 18.30 WIT, korban ditemukan meninggal dunia di depan rumah JS di Kampung Ongolan. Personel gabungan kemudian mengevakuasi korban menuju Puskesmas Beoga guna mendapat penanganan medis.
Pukul 19.10 WIT, personel gabungan melakukan penyisiran dan menemukan saksi di kali ujung bandara dalam keadaan selamat.
Argo mengatakan diperkirakan para pelaku dari kelompok Sabinus Waker yang sebelumnya juga melakukan penembakan terhadap seorang guru hingga meninggal dunia dan pembakaran sekolah serta rumah guru.
Saat ini, kata Argo, personel gabungan masih melakukan pengejaran terhadap separatis yang melakukan penembakan. Sementara untuk situasi di Distrik Beoga saat ini masih bisa dikendalikan oleh personel di lapangan.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait