Ketua OIAA Cabang Indonesia TGB HM Zainul Majdi saat mengisi kajian Ramadan di Masjid Universitas Gajah Mada (UGM), Sabtu, (23/4/2022). febri/MPI

Gubernur NTB periode 2008-2018 ini mengisahkan seperti pemahaman tentang minuman keras. Di masa sahabat ada salah paham, ada yang berpendapat selama beriman dan beramal saleh boleh boleh meminumnya.

“Ini hanya baca teks. Lupa sebab ayat itu turun dan seperti apa ceritanya,” ujarnya.

Dijelaskan, saat turun ayat yang mengharamkan miras, masyarakat Arab kemudian bertanya, lalu bagaimana nasib leluhur mereka yang minum miras hingga meninggal.

“Saat itu sebelum ayat larangan minuman keras turun tidak masalah. Inilah pentingnya paham teks sesuai konteks,” terangnya.

Membaca Alquran harus teks dan konteks. Di dalamnya ada yang bicara ibadah, akidah, dan muamalah. Untuk mengerti harus benar, menempatkan sesuai konteks. 

“Ada ayat yang berbicara akidah, ada pula berbicara muamalah. Mana yang muamalah jangan diakidahkan, sebaliknya yang akidah jangan dimuamalahkan,” tutupnya.(*)


Editor : Febrian Putra

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network