Ilustrasi aksi penculikan anak (foto: ist)

SLEMAN, iNews.id - Kasus penculikan anak akan berdampak terhadap kondisi psikologis anak. Butuh pendekatan untuk mengembalikan kondisi mental dan kejiwaan anak. 

Dosen Psikologi Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta,  Ratna Yunita Setiyani mengatakan data dari Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak, pada 2022 ada sekitar 28 kasus penculikan anak. Anak korban penculikan akan mengalami trauma yang tampak berbeda dari segi perilaku yang ditampakkan.

Mereka akan lebih banyak diam dan termenung, berada pada kondisi emosi marah, tidak menentu, dan agresif. Anak-anak ini juga suka menyendiri, mimpi buruk, hingga melakukan perilaku menyakiti, diri sendiri dan orang lain. 

“Pemulihan trauma butuh proses dan waktu. Di sini orang tua dan lingkungan memiliki peran besar dalam memberikan rasa aman pada anak,” ujarnya. 

Ratna mengatakan ada beberapa tips untuk recovery kondisi mental anak pada kasus penculikan. Namun harus ada deteksi dini dengan mencermati apakah ada perubahan sikap perilaku dan kebiasaan anak atau masih sama.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network