Upaya mengembangkan usaha yang mereka miliki nampaknya sudah menjadi keharusan. Karena nantinya usaha-usaha tersebut mampu mencukupi kebutuhan kampus. Sehingga UGM tak perlu menarik uang pangkal tersebut. "Kalau usahanya berkembang maka UGM tak perlu menarik uang pangkal dari mahasiswa,"katanya.
Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, kebijakan uang pangkal tersebut tidak akan diberlakukan bagi semua mahasiswa UGM. Pasalnya kebijakan tersebut hanya diberlakukan mahasiswa tertentu.
"Uang pangkal sebagai sumbangan dari jalur ujian mandiri. Dan dia (mahasiswa baru) harus masuk kategori yang mampu (secara ekonomi)," ujarnya.
Dia menambahkan berdasarkan data penghasilan, ada orang tua mahasiswa yang memiliki penghasilan sampai Rp500 juta perbulan. Karenanya uang pangkal diberlakukan bagi mahasiswa yang membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) maksimal atau paling tinggi.
"Dari data student body UGM, mahasiswa yang mampu secara ekonomi di UGM sekitar 4 persen. Merekalah yang nantinya diminta memberikan sumbangan melalui uang pangkal," katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait