Dalam tradisi wiwitan ini juga disajikan nasi gurih dengan lauk berupa ayam ingkung, dengan sayur nangka. Selain itu juga ada tempe, peyek, kerupuk yang dibungkus dengan daun jati. Para petani kemudian menyantap makanan ini dan dibagikan ke warga yang lain. Sebagian makanan juga ditinggalkan di sawah untuk persembahan kepada Dewi Sri atau Dewi Padi.
“Ini untuk nguri-uri atau melestarikan tradisi peninggalan nenek moyang,” katanya.
Mantan Anggota DPRD DIY juga mengapresiasi petani yang konsisten dalam mengembangkan pertanian di Kabupaten Bantul. Bahkan petani wilayah Cangkring bisa mewujudkan swasembada pangan. Kelompok Tani Eko Proyo mampu menghasikan 11 ton padi per hektare dengan jenis padi Impari 42.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait