Warga Dlingo Bantul melakukan aksi damai menuntut perbaikan jalan rusak. (foto: MPI/Y0hanes Demo)

Kondisi jalan yang rusak ini, mengakibatkan banyak kecelakaan, bahkan hingga merenggut korban jiwa. Terlebih, tak lama lagi masyarakat akan menghadapi libur lebaran. Nantinya akan lebih banyak pengendara yang melintas, yang dikhawatirkan menambah angka kecelakaan. 

"Kalau dua tahun kemarin kan ada pandemi, mungkin pemudik atau wisatawan tidak banyak. Sedangkan untuk sekarang kan sudah tidak ada, takutnya nanti masyarakat yang mau berlibur ke wilayah Dlingo itu mengalami hal yang tidak diinginkan karena jalannya rusak," katanya.

Menurutnya ada beberapa titik jalan yang menjadi perhatian para warga. Pertama yakni di jalur Cino Mati yang dikenal sebagai jalur ekstrem yang kerap menjadi lokasi kecelakaan. Kedua jalan yang menghubungkan Kapanewon Patuk dan Dlingo, jalannya banyak berlubang sehingga sulit untuk dilalui kendaraan besar seperti bus pariwisata.

"Kecelakaan sering sekali, terakhir dua minggu yang lalu ada truk hampir masuk jurang di tanjakan Cino Mati. Terus jalan dari pertigaan Patuk menuju Dlingo itu lubangnya dalam-dalam, jadi sering juga bus besar nyangkut," katanya.

Dengan aksi damai tersebut, warga berharap pemerintah baik pemerintah kabupaten dan provinsi untuk segera mungkin menindaklanjuti keresahan yang dirasakan warga. Masyarakat meminta kepada pihak terkait agar jalan yang rusak segera diperbaiki.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network