Djagal mengatakan Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 merupakan komitmen pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Pengendalian perubahan iklim, diproyeksikan bisa berkontribusi hingga 60 persen penurunan emisi gas rumah kaca.
“Sektor kehutanan memiliki peran strategis dalam penurunan emisi gas rumah kaca dan menjadi bagian penting dalam agenda pengendalian perubahan iklim,” katanya.
Plt Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Ruandha Agung Sugardiman mengatakan, sumber emisi gas rumah kaca terbesar di Indonesia berasal dari sektor kehutanan. Sekitar 80 persen emisi gas rumah kaca di tanah air berasal dari aktivitas konversi hutan menjadi non hutan.
“Peran sektor kehutanan menjadi signifikan dalam upaya mempertahankan hutan dan menahan laju deforestasi,” kata Ruandha yang juga Ketua Harian I Tim Kerja IFNET 2030.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait