Rumput ini telah dikembangkan di wilayah DIY dan Jawa Tengah. Salah satu peternak Cahyo Kurmai mengatakan pertumbuhan rumput Gama Umami sangat memuaskan. Daunnya lebih hijau dibandingkan dengan rumput lainnya. Selain itu, tidak ada bulu halus bahkan jika kita tidur di atas daun tersebut tidak akan merasa gatal.
“Kalau biasanya kita tidur di rumput gajah terasa gatal, ini tidak,” katanya.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus mengatakan selain untuk ternak, rumput ini juga diuji dan diproses menjadi biofuel. Kandungan serat pada batangnya menjadi salah satu bahan penghasil etanol, untuk energi alternatif. Disamping itu juga berpotensi dalam memasok bahan bakar cair, padat, dan gas untuk penggantian bahan bakar fosil.
“Sebagai biofuel masih dibutuhkan pengujian lebih lanjut sehingga nantinya dapat dikembangkan di Indonesia,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait