Dalam Laporan Tahunan Rektor UGM tahun 1950-an diceritakan kondisi perkuliahan saat itu. Di Kampus Kadipaten, kamar kereta disulap menjadi poliklinik, kamar penjaga menjadi laboratorium bakteriologi, kamar pelayan menjadi laboratorium kimia, dan kandang kuda menjadi rumah sakit. Sitihinggil dan Pagelaran dirombak menjadi aula, ruang kuliah, dan kantor Fakultas HESP.
Sementara perkuliahan di Sitihinggil menampung 1.000 mahasiswa. Mahasiswa harus berdesakan untuk mendapatkan tempat. Mereka harus datang sebelum pukul 06.00 WIB, padahal kuliah dimulai pukul 08.00 WIB.
Kegiatan praktikum dibuat bergilir 10 kali sampai jam 11 malam. Fakultas Teknik dengan 337 mahasiswa, terpaksa kuliah berdiri di luar ruangan dan mengintip dari jendela. Sedangkan Fakultas Sospol, kuliah dan ujian dibuat bergilir mulai jam 7 pagi hingga 8 malam. Lalu di tahun 1951 UGM mulai membangun kampus Bulaksumur dan secara bertahap pindah di tahun 1970-an.
“Melalui pameran arsip ini kita dapat melihat rekaman peristiwa masa lalu untuk menapaki perjalanan masa kini dan mempersiapkan perjalanan masa depan,” ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait