BANTUL, iNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul akan memprioritaskan pembangunan di daerah yang memiliki sinergitas yang baik antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat harus bisa memilah mana politik praktis dan pembangunan.
“Program pembangunan sudah berubah sistemnya, setelah reformasi tidak lagi bottom up tetapi butuh simbiosis dan komunikasi yang baik antara masyarakat melalui lurah dengan stake holder,” kata Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo saat menghadiri serah terima proyek insfrastruktur PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum) dari Dinas PUP-ESDM Pemda DIY di Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Senin (23/8/2021). Proyek ini berasal dari program Pokok Pikiran Aspirasi Anggota DPRD DIY Tustiyani.
Joko mengajak masyarakat untuk berpikiran cerdas, mana saat bicara politik praktis dan kapan bicara pembangunan. Hal ini perlu disadari agar tidak ada dikotomi dan digoreng menjadi isu yang tidak pas.
“Karena program pokok pikiran anggota dewan atau program aspirasi anggota dewan ini juga dilindungi oleh Undang-undang,” katanya.
Anggota DPRD DIY Tustiyani mengatakan, program PSU di Wukirsari dilaksanakan di empat titik. Setiap lokasinya dialokasikan anggaran senilai Rp180 juta.
Program ini berupa pengecoran jalan di Padukuhan Nogosari 1 dan Nogosari 2 yang masing-masing sepanjang 600 meter, proyek drainase sepanjang 224 meter di Padukuhan Dengkeng dan pembuatan talud sepnjang 26 meter setinggi 5 meter dan panjang 17 meter tinggi 2 meter di padukuhan Karang Talun.
“Semoga program ini bisa bermanfaat untuk masyarakat,” kata Tustiyani.
Dia berharap masyarakat ikut memelihara hasil pembangunan. Kendaraan yang tonasenya berlebihan harus dibatasi. Sebab biaya pemeliharaan butuh alokasi yang lebih mahal dari perencanaan pembangunan awal.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait