WASHINGTON, iNews.id - Lima staf Administrasi Joe Biden ketahuan mengisap ganja alias nyimeng. Kelima staf yang belum lama bekerja ini akhirnya dipecat.
Gedung Putih membenarkan bahwa penggunaan ganja di masa lalu sebagai alasan pemecatan mereka, karena ada perubahan pada kebijakan yang melarang pengguna narkoba untuk bekerja di Gedung Putih.
"Gedung Putih telah bekerja sama dengan layanan keamanan untuk memperbarui kebijakan guna memastikan bahwa penggunaan ganja di masa lalu tidak secara otomatis mendiskualifikasi staf untuk bertugas di Gedung Putih," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki di Twitter, Sabtu (20/3/2021).
“Akibatnya, lebih banyak orang akan melayani di masa lalu yang tidak memiliki tingkat penggunaan narkoba yang sama baru-baru ini. Intinya begini: dari ratusan orang yang dipekerjakan, hanya lima orang yang mulai bekerja di Gedung Putih tidak lagi dipekerjakan karena kebijakan ini," ujar Psaki.
Menurut laporan NBC News dari akhir bulan lalu yang dibagikan oleh Psaki, Administrasi Biden sedang berjuang untuk mengisi posisi kunci di Gedung Putih karena prevalensi penggunaan ganja untuk rekreasi.
Ganja legal di 15 negara bagian, serta District of Columbia (DC), tempat Gedung Putih berada, tetapi belum legal secara federal.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait