Sistem rudal anti-pesawat milik Rusia S-400 (foto: Sputnik)

ANKARA, iNews.id – Pemerintah Turki segera memulangkan para ahli rudal Rusia yang tengah mengawasi teknologi pertahanan udara S-400. Langkah ini terpaksa diambil menyusul kekhawatiran Amerika Serikat dengan keberadaan sistem pertahanan udara tersebut.

Pernyataan tersebut muncul menjelang pertemuan yang dijadwalkan antara Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT NATO di Brussels, Belgia pertengahan Juni ini. Hal itu sekaligus menandai kesiapan Ankara untuk berkompromi soal isu yang menjadi perhatian AS. 

Washington DC menyatakan, Ankara harus mengakhiri kehadiran para personel Rusia di Turki untuk membantu pelatihan dan perakitan rudal. Permintaan AS itu pun kini terwujud.

Namun Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menegaskan, pihaknya tidak akan tunduk pada tuntutan yang lebih luas dari Amerika, yakni menyingkirkan rudal S-400 agar sanksi AS terkait dicabut. Dia memastikan, sistem S-400 akan sepenuhnya berada di bawah kendali Turki ketika para ahli Rusia pulang ke negara asal mereka.

“Kami telah mengirimkan banyak teknisi untuk pelatihan. Pakar militer Rusia tidak akan tinggal di Turki,” kata Cavusoglu dalam kunjungannya ke Yunani, akhir pekan lalu, seperti dilaporkan televisi TRT, Senin (31/5/2021).


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network