Pertemuan perwakilan negara-negara seperti Cina, Amerika Latin, Australia dan lainnya ini, ingin merumuskan masa depan dunia. Di samping mewujudkan peradaban dengan melibatkan desa yang dalam kenyataannya memiliki peran penting.
"Desa adalah sumber kehidupan dunia dimasa yang akan datang," ujarnya.
Wahyudi menambahkan, dalam perumusan New Urban Agenda akan merubah perspektif desa yang selama ini hanya dijadikan sebagai objek. Padahal untuk sumber kehidupan utama ini mereka sebetulnya tidak memiliki. Sehingga masyarakat desa ini berkumpul, bersepakat dan merumuskan.
Terpilihnya Wahyudi mewakili Indonesia tidak lepas dari gagasannya membangun konsep ketahanan pangan melalui prinsip sosial, budaya dan agama, dimana hal ini menjadi tantangan dunia kedepannya.
"Pada kenyataannya desa ini memiliki tiga komoditas strategis yang tidak dimiliki oleh masyarakat kota," ujarnya.
Tiga komoditas tesebut adalah air bersih, udara bersih dan sumber pangan sehat. Komoditas air bersih bagi masyarakat kota harus beli. Kemudian desa memiliki udara bersih ketika masyarakat kota mau menghirup udara bersih harus ke pantai, gunung atau ke desa.
Desa juga mempunyai sumber pangan sehat. Komoditas ini yang menjadi komoditas primer yang hanya ada di pedesaan. Untuk mendapatkannya, masyarakat perkotaan harus menebusnya dengan harga tertentu.
"Bukti nyata dari kekuatan desa adalah saat seluruh dunia terguncang akibat pandemi Covid-19," katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait