Budi mengingatkan, sampah harus dipilah terlebih dahulu dan yang dimasukkan ke dalam lobang adalah sampah organik. Pasalnyajika sampah anorganik terutama plastik masuk ke dalam tanah akan mencemari tanah.
“Pedukuhan atau desa yang punya lahan bisa membuat jugangan untuk pembuangan sampah organik darurat, apalagi itu tidak butuh biaya banyak, dan itu saya yakin akan mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Piyungan," ujarnya.
Hingga saat ini volume sampah asal Bantul yang dibuang di TPA Piyungan yang dikelola DLH Bantul dan swasta sekitar 170 ton hingga 180 ton per hari, baik yang sudah dipilah maupun yang belum diangkut. dari TPS-TPS. “Intinya banyak hal yang masih bisa dilakukan di desa untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Piyungan,” ucapnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait