KEBUMEN, iNews.id – Menyedihkan. Saliman (66) warga Pejagoan, Kebumen, Jawa Tengah ini bertahun-tahun tinggal sendirian di sebuah gubuk di area tempat pemakaman umum (TPU) Sibango. Dia terpaksa tinggal di tempat tak layak itu lantaran tidak memiliki rumah untuk tempat tinggal.
Gubuk ukuran 1x2 meter yang berdiri di antara batu nisan itu lebih mirip kandang kambing, karena tidak dilengkapi listrik.
Pada malam hari Saliman lebih sering gelap-gelapan. Sedangkan untuk mandi cuci kakus (MCK) dia harus menumpang di perkampungan terdekat/sudah tidak ada tempat lagi untuk tinggal.
Sebelumnya, Saliman merantau ke Lampung, namun karena suatu hal Saliman akhirnya pulang ke kampung halamannya. Karena tidak diperbolehkan tinggal di tanah warisan orang tuanya, maka Saliman pun memilih membuat gubuk bambu di area pemakaman.
“Terpaksa tinggal di sini karena nggak boleh tinggal di tempat orang tua saya. Untuk kebutuhan sehari-hari yang mencari sendiri,” kata Saliman. “Kalau untuk buang air ya di sekitar sini, jaraknya 200 meter (dari gubuk),” katanya.
Kisah kehidupan Saliman pun mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto bersama Komunitas Sedulur Kebumen meninjau lokasi gubuk yang selama ini menjadi rumah tinggal Saliman pada Selasa (8/6/2021) petang.
“Ya saya cukup prihatin, Pak Saliman sebatang kara. Tidur di kuburan ini suatu yang memprihatinkan, “ kata Bupati Arif.
Sesepuh sedulur Kebumen Sugeng Budiawan mengaku prihatin dengan kondisi Saliman yang tinggal di gubuk yang tidak layak huni. Apalagi yang bersangkutan tinggal di tengah area kuburan yang jauh dari perkampungan. “Saya melihat kok memprihatinkan sekali. Kebumen masih ada yang tinggal di rumah tak layak huni,” katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait