Pakar UGM mengimbau warga DIY di rumah saja untuk menekan Covid-19. Tampak personel Satpol PP Kota Yogyakarta mengecek dokumen kesehatan wisatawan Malioboro. (Foto : Antara/HO-Satpol PP Kota Yogyakarta)

Beberapa kebijakan bekerja dari rumah (WFH), sekolah dari rumah, sampai beribadah dari rumah yang cukup populer saat awal pandemi, menurut dia, bisa kembali diterapkan saat ini.

Selain itu, lanjut dia, beragam kegiatan sosial kemasyarakatan yang mengumpulkan sejumlah orang sebaiknya dihindari sementara waktu. 

"Bercermin di Eropa begitu ada kebijakan untuk merestriksi (membatasi) mobilitas, kumpulan-kumpulan di atas tiga orang dihindari. Ini terus terang tergantung kebijakan," katanya.

Selain membutuhkan kebijakan dari pemerintah, menurut dia, berbagai upaya pengendalian tersebut perlu mendapatkan dukungan dari masyarakat luas jika tidak ingin kasus penularan Covid-19 melonjak lebih tinggi lagi.

Keberhasilan Vietnam dan New Zealand mengendalikan kasus penularan, menurut Riris, karena masyarakatnya mau mendukung dan menerapkan kebijakan pemerintah. 

"Karena mereka mau dipaksa tinggal di rumah selama periode tersebut," ujar Riris Andono Ahmad.

Penambahan kasus positif di DIY mengalami puncaknya pada Minggu (20/6) yakni sebesar 665 kasus. 

Angka ini merupakan angka tertinggi penambahan kasus selama pandemi COVID-19 terjadi di DIY. Di samping itu, RT yang berada di zona merah mencapai 19 RT dan yang berada di zona oranye mencapai


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network