GUNUNGKIDUL, iNews.id- Warga dua desa masing- masing Kalurahan Siraman dan Kepek nyaris bersitegang lantaran saling klaim keberadaan sumber air atau dikenal dengan belik.
Upaya saling klaim ini berawal ketika belik Pancuran yang selalu dirawat warga Padukuhan Sumbermulyo, Kalurahan Kepek, tiba-tiba akan dimanfaatkan pemerintah Desa Siraman untuk usaha penyediaan air desa melalui Spamdes. Hal ini membuat keresahan warga Sumbermulyo.
"Sebenarnya masalah ini sudah lama dan masyarakat semakin resah. Karena itu mereka sudah menyiapkan aksi protes namun bisa diurungkan," kata Dukuh Sumbermulyo, Doris Setiawan Selasa (23/3/2021).
Dikatakannya, warga saat ini menuntut kejelasan status belik yang juga disebut belik detik yang berada di bawah pohon beringin di pinggir jembatan pancuran tersebut.
"Keresahan ini terjadi saat sosialisi komplek perkantoran pemkab yang akan dipindah ke Siraman. Nah beberap tokoh Desa Siraman memunculkan gagasan karena masuk wilayah Siraman akan dimanfaatkan untuk Spamdes. Ini awal persoalan. Padahal yang selalu membersihkan dan juga memggunakan untuk kegiatan dilakukan warga Sumbermulyo," ujarnya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan (LPMP) Sumbermulyo, Ngadino menerangkan, sumber mata air di bawah pohon besar tersebut tak pernah surut. Sejak puluhan tahun lalu, warga dari Sumbermulyo menggunakkan sumber Belik Wedok tersebut untuk memenuhi kebutuhan air.
"Dulu pas pompa air belum ada semua aktivitas di situ, ya nyuci mandi. Bahkan kalau musim kemaru digunakan untuk droping air kemana-mana," ucapnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait