Warga Yogyakarta diminta mewaspadai potensi kenaikan kasus demam DBD di masa puncak musim hujan. (Foto: Ilustrasi/Ist)

Program penyebaran nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia, lanjut Lana memberikan dampak yang baik dalam penurunan kasus DBD di Kota Yogyakarta secara umum.

“Program tersebut menunjukkan efektivitas yang bagus dan cukup signifikan. Dimungkinkan bisa direplikasi di daerah lain untuk pemberantasan DBD,” kata Lana Unwanah .

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, kasus DBD menunjukkan tren penurunan dalam tiga tahun terakhir yaitu dari 478 kasus dengan satu warga meninggal dunia pada 2019 menjadi 296 kasus tanpa ada kematian pada 2020, dan pada 2021 tercatat 92 kasus dengan satu pasien meninggal dunia.

“Penerapan pola hidup bersih dan sehat saat pandemi Covid-19 dimungkinkan menjadi faktor penyebab menurunnya kasus. Tetapi yang paling penting tetap pola hidup bersih disertai 3M dan pemberantasan sarang nyamuk,” kata Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu.


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network