Bagi yang tidak suka dengan nasi pecel, warung ini juga menawarkan aneka jenis sop, salah satunya sop daging sapi dengan irisan wortel, kol, bihun. Sop ini ditawarkan dalam kondisi manis panas.
“Ini sudah dikelola generasi kedua dan cita rasa tetap dipertahankan,” ujarnya.
Salah satu pelanggan, Achmad Afsan Arslan mengaku sudah lama berlangganan di warung ini. Selain rasanya yang masih terjaga juga bisa bernostalgia mengenang masa lalu. Jika dulu diuharga Rp15.000 kini harga mengikuti perkembangan zaman dan dipatok Rp18.000 untuk satu porsi ribu rupiah untuk satu porsi sego pecel dan Rp22.000 untuk satu porsi sop daging.
“Makan di sini mengobati rindu Yogyakarta untuk mengenang masa lalu. Dulu saya kuliah saya sangat suka sop dan pecelnya. Ini sangat legendaris,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait