PDinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul mewaspadai penyakit lumpy skin disease (LSD). (Foto: Antara)

GUNUNGKIDUL, iNews.id- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul mewaspadai penyakit lumpy skin disease atau  lumpy skin disease (LSD). Mereka melakukan berbagai upaya agar tak kecolonngan terhadap penyakit yang bisa menyerang sapi ini.  

"Kami sudah mengambil tindakan seperti melakukan pengobatan pada sapi yang muncul gejala dan mengajukan vaksin LSD. Selain itu, kami juga tempatkan petugas di pasar hewan untuk melakukan skrining,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Retno Widyastuti di Gunungkidul, Senin (6/2/2023).

Untuk diketahui, LSD merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus. Penyakit ini pada umumnya menyerang sapi atau kerbau.

Salah satu ciri klinis LSD ialah munculnya tonjolan atau benjolan yang berjumlah banyak yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki hingga ekor.

Retno Widyastuti menyebut sebenarnya tingkat kematian hewan ternak yang disebabkan oleh LSD tergolong rendah. Meski demikian dirinya tetap mewaspadai kemunculan LSD ini agar tidak semakin menyebar sehingga berpotensi merugikan peternak. “Tingkat penularannya itu sedang tapi kerugian ekonomisnya yang tinggi,” ujarnya.

"Masyarakat peternak agar lebih memperhatikan lingkungan sekitar kandang khususnya pada serangga yang berpotensi menularkan seperti nyamuk, lalat, caplak, dan lainnya," ujarnya lagi.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network