SLEMAN, iNews.id - Nomor WhatsApp milik seniman kondang Butet Kartaredjasa diduga dilumpuhkan usai mengaku diintimidasi dalam pementasan di Jakarta. Putri Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zanubba Arrifah Cafsoh atau yang sering dipanggil Ning Yenny Wahid memberikan komentar.
Yenny yang hadir dalam kegiatan di Sleman pun mengatakan, peristiwa yang menimpa Butet itu cara lama merusak iklim demokrasi yang sudah terbangun dengan baik selama ini. Padahal dia merasa cara-cara lama sudah tidak bisa dipraktikkan di zaman sekarang.
Dia menuturkan saat ini sudah memasuki era demokrasi di mana masyarakar memiliki ruang ekspresi masyarakat. Sehingga tidak perlu cara-cara yang keluar dari rel demokrasi.
"Karena zamannya sudah berbeda maka dia meminta agar semua pihak bergerak pada jalur demokrasi. marilah kita bergerak jangan keluar dari ruang-ruang demokrasi," ucapnya saat berkunjung di Pondok Pesantren Qasrul Arifin Ploso Kuning Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Sabtu (9/12/2023) malam
Menurut Yenny, demokrasi ini dicapai dengan sangat mahal yaitu dengan mengorbankan jiwa, air mata, keringat masyarakat maupun mahasiswa. Sehingga demokrasi ini harus dijaga agar bangsa ini semakin kuat.
Yenny berpendapat ketika ada yang bermain dengan gaya-gaya Orde Baru maka bakal menimbulkan ketidakpuasan di tengah masyarakat. Pada akhirnya nanti dapat menimbulkan keresahan-keresahan di tengah masyarakat hingga akhirnya justru terjadi perpecahan.
"(Tentu) kita semua ingin Indonesia itu tercipta (iklim) kondusif sebelum pilpres dan sesudah pilpres," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait