“Penetapan ini juga penting untuk menanamkan kesadaran generasi muda terhadap nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa untuk memperkuat kepribadian, sikap patriot dan harga diri serta wawasan kebangsaan generasi muda kita,” imbuhnya.
LaNyalla juga mencontohkan penetapan Hari Santri pada 22 Oktober, sebagai pengingat jasa Rais Akbar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari yang mengeluarkan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945, yang kemudian diikuti meletusnya peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
“Sudah sepantasnya bangsa ini menghargai sejarahnya. Termasuk menghargai peradaban besar dan unggul di era kerajaan dan kesultanan Nusantara. Ini yang masih harus dilakukan,” ujarnya.
Editor : Ainun Najib